Membangun File Server Menggunakan Turnkey Linux
Tulisan ini akan membahas tentang Membangun File Server Menggunakan Turnkey Linux serta cara menggunakannya. Sebelum fokus pada topik utama yakni tutorial Membangun File Server Menggunakan Turnkey Linux, IndoINT.com akan jelaskan terlebih dahulu alasan dipilihnya Turnkey Linux File Server sebagai sistem operasi.
Proses Belajar Mengajar (PBM) di Laboratorium Komputer memberikan suasana yang berbeda dibandingkan dengan mengajar secara konvensional di dalam kelas, bahkan sangat disukai para siswa. Banyak aktifitas yang terjadi dalam proses belajar mengajar di laboratorium komputer. Salah satunya adalah teknis melakukan pengumpulan hasil belajar siswa melalui media penyimpanan.
Baca juga :
Cara Install Veyon, Aplikasi Gratis Untuk Monitoring Pembelajaran Di Laboratorium Komputer
Pada umumnya hasil pekerjaan siswa dapat disimpan pada local disk komputer yang mereka gunakan. Namun hal ini menjadi berbeda kasusnya jika siswa yang menggunakan komputer tidak selalu berada pada komputer yang sama. Akhirnya siswa harus mengambil file pekerjaannya di komputer sebelumnya menggunakan usb disk/flash disk untuk dipindahkan ke komputer yang baru. Perlu kita ingat bahwa penyebaran virus komputer biasanya diawali dari usb disk/flash disk yang tidak steril sehingga bisa menjangkit pada komputer yang lain.
Laboratorium komputer saat ini biasanya sudah tersedia sebuah PC yang dijadikan sebagai server. Terlebih jika sekolah tersebut adalah penyelenggara UNBK maka banyak fasilitas-fasilitas yang bisa dimanfaatkan seperti Server lengkap dengan Jaringan Komputer yang sudah siap pakai.
Baca juga : Tips Merakit Server UNBK
Dari latar belakang tersebut muncul ide untuk membangun sebuah server yang berfungsi sebagai Back Up server. Sehingga dimana pun komputer yang digunakan siswa tidak masalah dalam hal mengambil/copy file pekerjaannya karena File Server yang terpusat. Terlebih lagi server tersebut menggunakan Sistem Operasi Linux yang mampu mengurangi resiko penyebaran virus.
Pada artikel ini akan dibahas mengenai Cara Membangun File Server Menggunakan Turnkey Linux serta cara menggunakannya.
2. Dalam praktik ini IndoINT.com menggunakan virtual box
3. Pada tampilan awal yakni proses instalasi File Server Turnkey Linux. Pilih Install to hard disk
4. Pilih Guided - use entire disk and set up LVM
5. Pada saat konfirmasi Write the changes to disks, pilih Yes
6. Pilih Ok
7. Pilih Ok
8. Pilih Yes
9. Pada saat konfirmasi instalasi Grub boot loader ditampilkan, pilih Yes
10. Proses akhir instalasi. Pilih Yes maka server akan melakukan restart.
11. Setelah Restart, server kembali melanjutkan proses pengisian password untuk root
12. Akan tampil sebuah window lagi untuk melakukan konfirmasi password untuk root
13. Pada menu hub services, pilih Skip
14. Pada memu system notifications, pilih Skip
15. Pada menu Security updates, pilih Skip
16. Jika tampilan sebagai berikut maka proses instalasi selesai dan sukes. Karena pada contoh ini IP address yang digunakan adalah 192.168.1.111 maka perlu dilakukan setting ulang untuk IP Address. Tekan enter pada menu Advanced Menu
17. Pilih Networking, tekan enter
18. Pilih Static IP kemudian tekan enter
19. Isi dengan IP Address yang sesuai dengan kondisi jaringan anda, jika sudah pilih Apply dan tekan enter
20. Setting IP Address sudah selesai.
Setelah melakukan proses instalasi, maka dapat dilanjutkan pada proses setting konfigurasi File Server pada tutorial berikut ini.
2. Jika tampil sebagai berikut klik Advanced dan pilih link seperti dibawah ini :
3. Akan tampil sebagai berikut. Masukkan username root dan password yang telah disetting pada tutorial instalasi
3. Jika berhasil, pilih menu Servers - Samba Windows File Sharing
4. Pilih Windows Networking
5. Lakukan pengaturan sebagai berikut, kemudian Save
6. Pilih menu User Synchronisation
7. Pada saat tampil pada menu User Synchronisation tidak ada yang perlu diubah, langsung klik Apply
8. Pilih menu Group Synchronisation
9. Pada saat tampil pada menu Group Synchronisation tidak ada yang perlu diubah, langsung klik Apply
10. Lakukan Restart Samba Server
11. Pilih menu System - Users and Groups
12. Klik menu Create a new user
13. Isi pada bagian Username, Real name dan Normal password
Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian dari komputer klien yang menggunakan Windows 10 dan telah terhubung ke jaringan yang sama. Berikut ini tutorialnya.
2. Beri nama shortcut, dalam contoh ini adalah Folder Jaringan, klik Finish
3. Hasilnya adalah sebagai berikut :
4. Klik 2x pada icon tersebut kemudian akan tampil sebagai berikut. Isi username dan password, kemudian OK.
5. Jika username dan password sesuai maka akan tampil sebagai berikut :
6. Folder storage adalah folder publik, sedangkan folder tes adalah folder yang hanya bisa diakses oleh user tes.
Demikianlah artikel Membangun File Server Menggunakan Turnkey Linux ini dibuat, semoga bermanfaat. Jika terdapat kekeliruan atau ada pertanyaan silahkan anda berkomentar pada bagian bawah artikel ini.
Salam TIK.
Sumber gambar : Freepik Sumber https://www.duniatik.com/
Proses Belajar Mengajar (PBM) di Laboratorium Komputer memberikan suasana yang berbeda dibandingkan dengan mengajar secara konvensional di dalam kelas, bahkan sangat disukai para siswa. Banyak aktifitas yang terjadi dalam proses belajar mengajar di laboratorium komputer. Salah satunya adalah teknis melakukan pengumpulan hasil belajar siswa melalui media penyimpanan.
Baca juga :
Cara Install Veyon, Aplikasi Gratis Untuk Monitoring Pembelajaran Di Laboratorium Komputer
Pada umumnya hasil pekerjaan siswa dapat disimpan pada local disk komputer yang mereka gunakan. Namun hal ini menjadi berbeda kasusnya jika siswa yang menggunakan komputer tidak selalu berada pada komputer yang sama. Akhirnya siswa harus mengambil file pekerjaannya di komputer sebelumnya menggunakan usb disk/flash disk untuk dipindahkan ke komputer yang baru. Perlu kita ingat bahwa penyebaran virus komputer biasanya diawali dari usb disk/flash disk yang tidak steril sehingga bisa menjangkit pada komputer yang lain.
Laboratorium komputer saat ini biasanya sudah tersedia sebuah PC yang dijadikan sebagai server. Terlebih jika sekolah tersebut adalah penyelenggara UNBK maka banyak fasilitas-fasilitas yang bisa dimanfaatkan seperti Server lengkap dengan Jaringan Komputer yang sudah siap pakai.
Baca juga : Tips Merakit Server UNBK
Dari latar belakang tersebut muncul ide untuk membangun sebuah server yang berfungsi sebagai Back Up server. Sehingga dimana pun komputer yang digunakan siswa tidak masalah dalam hal mengambil/copy file pekerjaannya karena File Server yang terpusat. Terlebih lagi server tersebut menggunakan Sistem Operasi Linux yang mampu mengurangi resiko penyebaran virus.
Alasan Memilih Turnkey Linux
Sebenarnya untuk membuat fasilitas ini bisa menggunakan Samba yang bisa dijalankan pada macam-macam distro seperti : Ubuntu, Debian, Centos dan sebagainya. Bahkan Turnkey Linux inipun sebenarnya menggunakan Samba heheheh. Namun alasan lain IndoINT.com memilih Turnkey Linux adalah karena proses instalasinya yang sangat mudah.Pada artikel ini akan dibahas mengenai Cara Membangun File Server Menggunakan Turnkey Linux serta cara menggunakannya.
Tutorial Membangun File Server Menggunakan Turnkey Linux
1. Download file image/iso turnkey linux di sini2. Dalam praktik ini IndoINT.com menggunakan virtual box
3. Pada tampilan awal yakni proses instalasi File Server Turnkey Linux. Pilih Install to hard disk
4. Pilih Guided - use entire disk and set up LVM
5. Pada saat konfirmasi Write the changes to disks, pilih Yes
6. Pilih Ok
7. Pilih Ok
9. Pada saat konfirmasi instalasi Grub boot loader ditampilkan, pilih Yes
10. Proses akhir instalasi. Pilih Yes maka server akan melakukan restart.
11. Setelah Restart, server kembali melanjutkan proses pengisian password untuk root
12. Akan tampil sebuah window lagi untuk melakukan konfirmasi password untuk root
13. Pada menu hub services, pilih Skip
14. Pada memu system notifications, pilih Skip
15. Pada menu Security updates, pilih Skip
16. Jika tampilan sebagai berikut maka proses instalasi selesai dan sukes. Karena pada contoh ini IP address yang digunakan adalah 192.168.1.111 maka perlu dilakukan setting ulang untuk IP Address. Tekan enter pada menu Advanced Menu
17. Pilih Networking, tekan enter
18. Pilih Static IP kemudian tekan enter
19. Isi dengan IP Address yang sesuai dengan kondisi jaringan anda, jika sudah pilih Apply dan tekan enter
20. Setting IP Address sudah selesai.
Setelah melakukan proses instalasi, maka dapat dilanjutkan pada proses setting konfigurasi File Server pada tutorial berikut ini.
Tutorial Konfigurasi Samba sebagai File Sharing Server
1. Buka web browser, ketik alamat IP Address File Server yang telah disetting sebelumnya, dalam contoh ini adalah 192.168.1.111 maka akan tampil sebagai berikut dan pilih menu Webmin3. Akan tampil sebagai berikut. Masukkan username root dan password yang telah disetting pada tutorial instalasi
3. Jika berhasil, pilih menu Servers - Samba Windows File Sharing
4. Pilih Windows Networking
5. Lakukan pengaturan sebagai berikut, kemudian Save
6. Pilih menu User Synchronisation
7. Pada saat tampil pada menu User Synchronisation tidak ada yang perlu diubah, langsung klik Apply
8. Pilih menu Group Synchronisation
9. Pada saat tampil pada menu Group Synchronisation tidak ada yang perlu diubah, langsung klik Apply
10. Lakukan Restart Samba Server
11. Pilih menu System - Users and Groups
12. Klik menu Create a new user
13. Isi pada bagian Username, Real name dan Normal password
Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian dari komputer klien yang menggunakan Windows 10 dan telah terhubung ke jaringan yang sama. Berikut ini tutorialnya.
Cara Koneksi Klien Windows 10 ke Server Samba / File Server
1. Klik kanan pada Desktop, kemudian pilih New Shortcut; kemudian isi dengan IP Address dari Server. Dalam hal ini adalah : \\192.168.1.111 kemudian pilih Next2. Beri nama shortcut, dalam contoh ini adalah Folder Jaringan, klik Finish
4. Klik 2x pada icon tersebut kemudian akan tampil sebagai berikut. Isi username dan password, kemudian OK.
5. Jika username dan password sesuai maka akan tampil sebagai berikut :
6. Folder storage adalah folder publik, sedangkan folder tes adalah folder yang hanya bisa diakses oleh user tes.
Demikianlah artikel Membangun File Server Menggunakan Turnkey Linux ini dibuat, semoga bermanfaat. Jika terdapat kekeliruan atau ada pertanyaan silahkan anda berkomentar pada bagian bawah artikel ini.
Salam TIK.
Sumber gambar : Freepik Sumber https://www.duniatik.com/
0 Response to "Membangun File Server Menggunakan Turnkey Linux"
Post a Comment